Ini kisah tentang sebuah akar pohon.
Ada sebutir benih yang ditanam di dalam tanah. Benih itu mulai tumbuh,
dan di dalam tanah, akar begitu gigih berjuang untuk menumbuhkan benih
itu menjadi pohon.
Akar harus berjuang dengan keras
untuk menembus tanah dan meliuk-liukkan diri untuk menghindari
bebatuan yang berlapis-lapis di lam tananh yang gelap. Si akar tidak
pantang menyerah karena dia ingin menumbuhkan benih itu dan memberi tahu
dunia bahwa akan ada sebuah kehidupan baru.
Saat benih itu menumbuhkan
tunas, akar semakin menjulurkan tubuhnya ke dalam. Tunas itu tumbuh
menjadi besar dan tinggi, dipenuhi dengan daun-daun yang rimbun. Akar
pun semakin bekerja keras agar pohon itu tidak tumbang terhempas angin dan bisa menghasilkan buah nantinya.
Saat yang dinanti pun tiba.
Ranting-ranting kecil itu mulai mengelurkan buah. Banyak orang yang
menikmati buah dari hasil pohon itu. Mereka menikmati buah dan duduk
bersandar pada batang pohon yang besar. Semua merasa sangat nyaman
berada di bawah pohon itu. Banyak pujian yang dilontarkan untuk pohon
dan buah yang dihasilkan.
Adakah orang yang memuji akar
pohon itu? Adakah orang yang mengingat peranan akar pohon itu? Tidak
ada. Namun akar pohon tidak pernah iri dan mengeluh. Dia tetap bekerja
keras di dalam tanah untuk teruh menumbuhkan akar-akarnya. Akar bekerja
mencari air jauh di dalam tanah dan memasok unsur hara agar bisa
diolah sehingga menghasilkan buah yang lezat dan menjaga kehijauan daun.
Akar berada di dalam tempat
yang tersembunyi. Akar memberi teladan tentang ketulusan dan kerendahan
hati pada batang pohon, daun, dan buah yang hidup di luar tanah gelap
untuk menikmati keindahan dunia.
Marilah kita belajar tentang
ketulusan dan kerendahan hati dari akar pohon tersebut. Mungkin tidak
sedikit dari kita yang merasa tidak dihargai dalam semua kerja keras
kita. Dan saat kita bekerja, maka orang lain yang memperoleh sanjungan.
Jangan khawatir akan hal itu karena Tuhan mampu menyelami hati kita. Saat
kita bekerja dengan sungguh-sungguh dan tulus, Tuhan juga akan
bersungguh-sungguh mencurahkan berkat-berkat-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar