Senin, 18 Februari 2013

MEMPERCAYAI ALLAH DENGAN HATI YANG MURNI

Bacaan Firman
Bacalah I Yohanes 3:19-21 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini
Pertanyaan Renungan
1. Bagaimana caranya agar kita yakin akan kuasa dan pertolongan Tuhan? (ayat 19-20).
2. Faktor apakah yang menjadi penghambat keyakinan iman kita? (ayat 21).
Orang yang hidupnya tenang dan selalu yakin akan kuasa dan pertolongan Tuhan akan selalu dekat dengan Tuhan. Kuncinya adalah memiliki hati yang tulus dan murni di hadapan Allah. Hal ini rasanya seakan-akan terlalu muluk untuk diucapkan bagi kita yang hidup di zaman yang penuh tipu daya ini. Namun, inilah ciri khas atau identitas kita sebagai anak Allah. Itulah sebabnya, jika kita masih meragukan pertolongan Tuhan, maka bukan Firman itu tidak berkuasa, tetapi hati kitalah yang tidak melekat dengan Tuhan dan rencanaNya. Rasul Yohanes menulis, “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,” (ayat 21). Sebab, jika hati kita melekat pada Tuhan, maka tuduhan atau bisikan keraguan dari si jahat pasti dikalahkan. Mengapa? Karena Yohanes berkata, “Sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu,”(ayat 20). Ini sangat menakjubkan. Allah lebih besar dari hati kita yang suka menuduh kita untuk tidak boleh datang kepada Allah. Oleh karena itu, kita harus memiliki hati yang tulus murni di hadapan Tuhan. Karena itu, jagalah hati Anda dengan segala kewaspadaan, karena dari hatilah terpancar bersumber hidup kita.
Praktek
Setelah membaca renungan hari ini: apa tindakan dan komitmen Anda? Bagikan pengalaman Anda di komsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar