Rabu, 27 Februari 2013

HATI YANG BERSYUKUR KARENA MENGALAMI MUKJIZAT TUHAN

Bacaan Firman
Bacalah Lukas 17:11-19 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini
Pertanyaan Renungan
1. Berapa orangkah yang rindu untuk disembuhkan oleh Yesus?(ayat 12).
2. Berapa orangkah yang kembali kepada Yesus untuk mengucap syukur? (ayat 17-18).
Dalam renungan Saat Teduh hari ini, ada masalah yang sedang dihadapi oleh sepuluh orang yang berpenyakit kusta. Di Israel, penyakit kusta adalah penyakit yang dianggap paling najis sehingga mereka yang sakit kusta tidak diijinkan berada di tengah-tengah masyarakat biasa. Kecuali karena suatu kebutuhan yang mendesak, mereka tidak akan dibiarkan berkeliaran di tempat-tempat yang umum. Tapi, dalam perjalanan Yesus ke Yerusalem saat menyusuri perbatasan Samaria dan Galilea, ada sepuluh orang kusta yang berdiri agak jauh dan berseru, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Meski tertolak, tetapi karena ada kebutuhan untuk disembuhkan, maka mereka berteriak dari jarak jauh. Yesus menjawab, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam," (ayat 14). Lalu mereka pergi untuk memperlihatkan diri mereka kepada imam-imam. Herannya, di tengah jalan itu pun diri mereka menjadi tahir. Luar biasa perasaan sukacita di dalam hati mereka, sebab mereka sudah bisa berjalan-jalan dengan bebas lagi. Namun, salah seorang di antara mereka yang sembuh itu adalah seorang Samaria. Ia memiliki sikap hati yang berbeda, yaitu hati yang bersyukur kepada Tuhan. Ia bergegas kembali kepada Yesus untuk memuliakan Allah dengan suara nyaring, sambil tersungkur di depan kaki Yesus untuk bersyukur. Lihatlah reaksi Yesus, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"(ayat 17-18). Lihat, Yesus memperhatikan: apakah kita bersyukur kepada Allah atau tidak setelah mengalami mukjizat? Orang Samaria ini mendapat berkat berlipatganda bukan hanya kesembuhan, tetapi Yesus memberkati dia, "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau." Bagaimana dengan Anda?
Praktek
Pencerahan apakah yang Anda dapatkan setelah membaca renungan ini? Apa komitmen Anda untuk dilakukan? Bagikan di komunitas Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar