Rabu, 20 Februari 2013

TETAP RENDAH HATI

Bacaan Firman
Bacalah  1 Petrus 5 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini  hari ini.
Renungan Firman
Kerendahhatian merupakan ciri mutlak orang percaya karena Allah membenci orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.
Nasihat firman Tuhan yang kita baca hari ini ditujukan kepada para gembala serta orang-orang muda, bahkan kepada semua orang Kristen, yaitu nasihat untuk tetap rendah hati. Alasannya adalah karena “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” (5:5b). Rendah hati membuat kita melayani Tuhan dengan kerelaan, bukan karena terpaksa. Rendah hati berarti mengutamakan teladan dalam pelayanan, bukan semangat memerintah orang lain. Orang-orang muda harus menundukkan diri kepada orang-orang yang tua (5:5a). Orang-orang tua yang dimaksudkan di sini bukan hanya menyangkut usia, tetapi juga bisa berarti “penatua”. Rasul Petrus menujukan suratnya antara lain kepada para penatua dan dia menyebut dirinya sendiri sebagai “teman penatua”. Para penatua harus belajar bersikap rendah hati, demikian pula dengan mereka yang dilayani (5:5b). Semua harus merendahkan diri di hadapan Allah dan menyerahkan kekuatiran kepada Dia yang memelihara kita (5:6-7). Terhadap si Iblis, orang Kristen harus melawan dengan iman yang teguh (5:8-9). Allah akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kita.
Di zaman akhir ini, persaingan di segala aspek hidup membuat rendah hati tidak populer dan setiap orang dituntut untuk menunjukkan keunggul-an dari orang lain, termasuk dengan cara yang tidak terpuji, yaitu menghina dan mendiskreditkan orang lain. Zaman akhir ditandai dengan pentingnya “aku”, “hakku”, ”kebenaranku”, sedangkan orang Kristen harus mengutamakan orang lain, kewajiban kita, dan kebenaran  Allah. Kerendahhatian serta sikap mengutamakan Tuhan dan orang lain amat mendesak.
1 Petrus 5:6
“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.”
 
Praktek
Mari, evaluasi dan buatlah komitmen untuk membangun hidup Anda dengan motivasi yang baik dan benar. Bagikan pengalaman Anda di komsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar