Rabu, 27 Februari 2013

DARI HATI MUNCUL KEHIDUPAN

Bacaan Firman
Bacalah Lukas Amsal 4 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini
Renungan Firman
Cara kita menjalani kehidupan amat dipengaruhi oleh pendidikan yang dilakukan oleh orang tua kita terhadap diri kita, terutama bila kita bersifat terbuka untuk dididik. Bila ajaran orang tua itu kita pegang dan kita simpan di dalam hati, hidup kita pasti diarahkan oleh ajaran tersebut.
Orang tua Yahudi umumnya mendidik anak dengan baik. mereka memakai setiap kesempatan untuk mengingatkan anak-anak mereka tentang pentingnya mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi. Orang tua Yahudi yang baik akan mengarahkan anak-anaknya untuk hidup dalam takut akan Allah. Sayangnya, tidak semua orang tua mendidik anak-anaknya dengan cara yang baik dan benar. Bahkan, pada masa kini, ada banyak orang tua yang terlalu sibuk mencari uang sehingga mengabaikan kewajiban untuk mendidik anak-anak mereka.
Pada masa kini, bila orang tua tidak melakukan kewajibannya dengan baik dan benar, kita masih bisa mengisi hati kita dengan ajaran yang benar melalui pembacaan dan penyelidikan Alkitab. Bila kita berusaha mengisi pikiran dan hati kita dengan firman Allah, terutama dengan cara menghafalkan ayat-ayat Alkitab dan berusaha menerapkannya dalam kehidupan, kita bisa memiliki hikmat Allah yang akan menuntun hidup kita dan menjaga kita dari jalan (nasihat) orang fasik.
Bila kita menjadi Kristen pada usia dewasa, kita masih bisa menjaga hati kita dengan cara mengisi pikiran dan hati kita dengan kebenaran yang berasal dari firman Allah. Kita harus mengganti prinsip-prinsip hidup lama yang duniawi dengan prinsip hidup baru yang berasal dari Alllah. Bila kita berusaha menjaga hati kita dengan firman Allah, kita pasti bisa memancarkan kehidupan yang baru.
Amsal 4:23
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”

Praktek
Bagaimana cara agar Anda menjaga hati tetap benar? Bagikan pengalaman Anda di komsel tentang pengalaman perkataan Anda menjadi berkat bagi keluarga, teman atau orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar