Jumat, 22 Februari 2013

HATI BAPA

Bacaan Firman
Bacalah 2 Samuel 18-19 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini
Renungan Firman
Rasa sayang Daud kepada Absalom, anaknya yang telah memberontak terhadap dirinya, dan pengampunan Daud terhadap orang-orang yang telah menyerangnya merupakan gambaran sama-samar mengenai hati Bapa di sorga terhadap pemberontakan manusia.
Sebelum peperangan terjadi, Daud sudah berpesan agar mereka memperlakukan Absalom dengan lembut. Ketika Daud mendengar bahwa Absalom sudah tewas, bukannya gembira karena sang pengkhianat sudah kalah, tetapi Daud malah menangis meraung-raung dan berkabung atas kematian Absalom. Tidak semua orang (termasuk Yoab, panglima perang Daud) bisa memahami kesedihan Daud. Bagi Yoab, yang dilakukan Daud adalah hal yang memalukan dan merendahkan martabatnya sebagai seorang Raja. Akan tetapi, itulah hati seorang Bapak. Bapak mana yang tidak menangis ketika melihat anaknya mati?
Sikap Daud terhadap Absalom adalah gambaran samar-samar dari hati Allah Bapa di sorga. Kurang lebih seperti itulah hati Allah Bapa di sorga saat melihat manusia yang berkhianat kepada-Nya pada akhirnya binasa. Hati seperti itulah yang pada akhirnya membawa Allah Bapa berinkarnasi menjadi Manusia untuk mati di kayu salib guna menebus dosa manusia. Bagi sebagian orang, hal tersebut adalah kebodohan yang tidak masuk akal. Akan tetapi, bagi Allah, hal itu merupakan ungkapan kasih yang terbesar.
Hati sebagai seorang bapak juga ditunjukkan oleh Daud saat dia menerima kembali rakyat yang sudah mengikuti Absalom, termasuk Simei yang telah mengutuk Daud. Penerimaan Daud ini menggambarkan hati Allah Bapa di sorga yang mau menerima kembali diri kita yang telah dicemari oleh dosa.
Yohanes 3:16
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Praktek
Pencerahan apakah yang Anda dapatkan dari renungan hari ini? Rindukah Anda untuk menjangkau mereka yang terhilang? Bagikan pengalaman Anda di komsel.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar